Sunday, September 27, 2009

Sebuah Kisah Itik


Di sebuah kampung yang tidak bernama. Tinggal dua buah keluarga dengan berjiran. Mereka adalah keluarga itik serati yang putih bulunya dan keluarga ayam kampung . Mereka hidup dengan harmoni dan rukun. Mereka selalu tolong menolong dan tidak berdengki khianat antara satu sama lain.

Pada suatu hari. Anak-anak itik telah mengais-ngais makananya sebelum mencatuk-catuk. Dan perbuatannya ini telah dilihat oleh ibunya, lalu si ibu itik serati itu telah menghampiri anaknya. Dan dia telah bertanya kepada anaknya dengan lembut. “Wahai anakku, apa yang kau buat itu?” Jawab mereka. “Kami makan ibu.”

Lantas si ibu bertanya lagi. “Dari mana kalian berlajar makan bergitu cara?” Jawab anak-anaknya. “Dari mak ayam petang semalam.”

Lalu si ibu menahan nafas. Ada kemarahan didalam hatinya, tetapi ditahan dengan sungguh-sungguh. Lalu dia berkata kepada anaknya dengan hati-hati. Dia tidak mahu mereka salah tafsiran. “Wahai anak-anakku, tidak semua perbuatan mereka itu baik dan menafaat buat kita. Kita adalah itik, dan kita tidak makan seperti ayam. Kita tidak mengais-ngais seperti mereka. Dan kita tidak berkelahi sesama kita sewaktu mengadap rezeki.”

Dan ibu itik melanjutkan lagi. “Wahai anak-anakku. Kita juga setiasa berdisiplin dalam hidup kita. Kita akan jalan dalam saf yang lurus. Kita tidak akan membelakangkan yang tua, atau ketua kita. Kita sentiasa taat di belakang mereka. Dan apabila kita melakukan kebaikan, kita tidak menghebohkannya. Kaum itik tidak riuh satu kampung bila kita bertelur. Dan ingatlah wahai anak-anakku. KITA ADALAH ITIK DAN KITA TIDAK AKAN SEKALI-KALI AKAN MENGIKUT PERBUATAN MEREKA YANG LAIN”

Lantas di jawab oleh anak-anak itik itu. “Ibu, bukankah ada dari perbuatan mereka itu yang baik untuk dicontohi?” Lalu jawab si ibu. “Iyaa...tetapi kebaikan itu tidaklah bermenafaat buat kita, kerana kita bukanlah ayam. Kita adalah itik.” Sambil menepuk-nepuk bahu anak-anaknya, ibu itik pun pergi meninggalkan mereka disitu. Dan mereka sangat mengingati nasihat itu.

Maka masa pun berlalu. Hari berganti minggu, dan bulan pula bertukar tahun. Sampai waktunya besarlah anak-anak itik ini tadi. Dan ada yang merantau ke danau lain, ada pula yang berhijrah mengadu untung nasib ke tasih selatan. Namun cukup nisabnya mereka tetaplah pulang ke kampung halaman mereka.

Pada suatu petang sehari sebelum perayaan besar mereka. Semua ahli keluarga telah berkumpul. Ayah itik pula telah tua dan kurang dayanya. Dia diraikan oleh anak dan cucu-cucunya yang pulang dari perantauan. Lalu dia disapa oleh seekor bapak ayam yang bengkeng .

“Wahai bapak itik. Bagaimanakah engkau mendidik anak-anakmu sehingga menjadi itik yang sangat berdisiplin dan menghormati orang tua?” lalu jawab bapa itik. “Aku telah mendidik ibunya dahulu supaya ia menjadi seekor itik yang baik.”

bersedih hati..

buat masa skrg ni..aku layan lgu ni..xtaula..mgkin tempias lirik nya sebijik kn kt aku..tp papepun..layan je la..dow..


"Sudah kubilang jangan terlalu yakin
Mulut lelaki banyak juga tak jujur
Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Sudah aku bilang jangan terlalu cinta
Kalau patah hati siapa mau nolong
Seperti langit dan matahari tak bersatu lagi

Hey ladies jangan mau di bilang lemah
Kita juga bisa menipu dan menduakan
Bila wanita sudah beraksi dunia hancur

Hey ladies sekarang cinta pakai otak
Jangan mau rugi hati juga rugi waktu
Bila dia merayumu ingat semua bohong

Memanglah tak semua laki-laki busuk
Namun ladies tetaplah harus waspada
Semogalah kita semua akhirnya
Mendapatkan cinta yang tulus

Sudah kubilang jangan terlalu yakin
Mulut lelaki banyak juga tak jujur
Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Hey ladies jangan mau di bilang lemah
Kita juga bisa menipu dan menduakan
Bila wanita sudah beraksi dunia hancur

Hey ladies sekarang cinta pakai otak
Jangan mau rugi hati juga rugi waktu
Bila dia merayumu ingat semua bohong

Hey ladies cinta pakai otak
Jangan mau rugi hati juga rugi waktu
Bila dia merayumu ingat semua bohong

Memanglah tak semua laki-laki busuk
Namun ladies tetaplah harus waspada
Semogalah kita semua akhirnya
Mendapatkan cinta yang tulus"

dia yg selalu di rindui..